Perihal Gagal

Perihal Gagal

Karya : Departemen Advokasi


"Gagal, sekarang jadi kata paling menakutkan, ya?" tanyaku sambil menikmati indahnya mega yang ditemani indurasmi kala itu.

"Kata siapa? Gagal itu tanda kalau kamu sedang menuju kemenangan," katanya mengingatkan. Aku tertegun, lalu sepersekian detik kemudian, dia melanjutkan, "Sama halnya seperti sembuh dari sakit, kamu tidak akan merasakan nikmatnya kesembuhan sebelum bergulat dengan sakit, gagal pun begitu.. Kamu tidak akan bangkit jika tak jatuh, bukan?"

"Ah begitu rupanya? Ada harga lebih untuk sebuah kemauan, ya?"

"Iya begitu," tukasnya sambil menikmati hembus sarayu dan riuh daun yang beradu.

"Kita memang tak pernah tahu apa yang akan terjadi, tapi satu hal yang pasti; apapun yang terjadi dikemudian hari dan menjadi ketetapan yang pasti, tentulah yang terbaik untuk diri ini."

Malam itu, sembari mendongak ke atas jumantara, ku tutup perdebatan di dalam kepalaku dengan senyuman, dan menyadari, ternyata motivasi terbaik memang datangnya dari diri sendiri.

Ah, diri... Terima kasih sudah bertahan dalam situasi yang ingin membunuh secara perlahan, terima kasih untuk menutup candala yang menghunus bagai candrasa dengan canda tawa, tetap kuat ya!


-

Info lebih lanjut kunjungi :

Instagram: @bemp_pai @ukiran_pai

YouTube: BEMP PAI

Blogspot: bempiaiunj1@gmail.com

Email: bempiaiunj1@gmail.com

≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈

© Kabinet Lentera Harapan

© BEMP Pendidikan Agama Islam 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan pandang

Resume Buku "Robohnya Dakwah di Tangan Da’i"

Nikmatnya Menghafal