DUO DISCUSSION KTI


NOTULENSI DUO DISCUSSION KTI
from Edukasi BEMP PAI

*     Pemateri            : Asep Sanjaya
*     Tema                 : Sukses Berprestasi dengan KTI
*     Hari/Tanggal      : Sabtu/18 April 2020
*     Waktu               : 20.00 WIB - selesai
*     Grup                 : DUO Discussion KTI
*     Peserta             :  230 orang
*     Moderator        : Akhmad Faidlani

Karya Tulis Ilmiah atau KTI adalah laporan tertulis tentang hasil penelitian yang disusun dengan kaidah keilmuwan. Macam-macam KTI : skripsi, artikel, kertas kerja, disertasi, dll. Urgensi Membuat KTI diantarnya Management Skill, Skill of Thinking, Communication Skill, Academic Knowledge. Terdapat beberapa Prinsip dalam Membuat KTI seperti Peka terhadap sekitar, Berangkat dari masalah, Berfikir kritis, Unik dan kreatif, sajikan penyelesaian dengan cara yang kreatif dan unik (berbedaa dari yang lain). Untuk menentukan judul, kita dapat merujuk pada rencana aksi global dari PBB yang bernama Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs ini terdiri dari 17 poin yang semuanya merupakan target yang ingin diselesaikan di tahun 2030.

Struktur KTI terdiri dari :
BAB I Pendahuluan yang berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penelitian
BAB II Kajian Teori menjelaskan aspek-aspek penting dalam pembahasan dan pada bagian ini sangat penting untuk menggunakan sumber-sumber valid dan ilmiah seperti jurnal terakreditasi (Google Schoolar, sinta, Scopus) maksimal 5 tahun terakhir, Buku teori-teori dasar, Hindari penggunaan blog.
BAB III Hasil dan Pembahasan menjelaskan ide dan penerapan gagasan secara sistematis. Serta Menjawab rumusan masalah, Jelaskan secara urut dan gunakan table/diagram, memudahkan visualisasi kerangka berpikir dan penyajian data.
Kesimpulan dan Saran. kesimpulan harus selaras dengan masalah yang dijabarkan pada rumusan masalah. Sedangkan saran, menyampaikanhal-hal apa yang perlu dikembangkan untuk diteliti selanjutnya.
Terdaat beberapa Tips dalam membuat KTI seperti Menekankan asas kebermanfaatan, Gagaslah ide dengan semangat kreatif dan inovatif, Patuhi pedoman penulisan, Berhati-hati dengan kata-kata justifikasi dan yang terpenting perhatikan penggunaan bahasa ilmiah

Sesi Tanya Jawab
  • Nama    : Lailatul Izaati (Tuban Jatim)
Pertanyaan  : Saya ingin bertanya kak Bahasa Ilmiah itu yang bagaimana ya? Contohnya? Karna saya juga belum pernah membuat karya tulis ilmiah biasanya yang saya tau itu bahasa sastra. Dan secara sistematis? Apa yng dimaksud dengan sistematis ya kak? Maaf karna saya belum pernh smaa sekali membuat KTI, in syah allah setelah ini ingin mencoba kak.
Jawaban : Wa'alaykumussalam. Wah biasa nulis sastra ya? Keren-keren. Bahasa ilmiah itu bahasa yang punya makna lugas dan tepat. Misalnya kata "efektif". Nah kata ini menunjukkan adanya dampak yang dimiliki dan berguna bagi sesuatu. Berbeda dengan bahasa sastra yang bisa punya makna ganda dan multitafsir. Untuk itu bisa sering-sering baca artikel ilmiah dari jurnal-jurnal yang ada. Nah ada pun sistematis, artinya penjelasan kita terhadap ide dan gagasan ini dilakukan secara urut. Mulai dari permasalahan yang timbul, kemudian dikaitkan dengan teori, dihubungkan dengan solusi yang kita hadirkan, dan seterusnya. Jadi menulisnya harus urut dan jangan lompat-lompat pembahasannya. Kalau ada satu variabel yang berlum selesai di bahas, jangan bahas variabel yang lain.

  • Nama : Umi Salmah (Universitas Teuku Umar, Aceh Barat)
Pertanyaan : 1.Bagaimana antisipasi atau solusi saat Kita hendak melakukan penelitian Dan memerlukan fasilitas seperti lab, namun terkendala dengan perizinan Dari kajur? 2. Bagaimana cara Kita untuk tetep melakukan penelitian dengan neberapa keterbatasan?
Jawaban : Wah dari Aceh ya. Kebetulan ayah saya juga dari Aceh, bagian selatan tepatnya. Salam kenal ya. Untuk masalah fasilitas, ini dikembalikan kepada kebutuhan yang ada. Kalau memang terkendala dengan izin, harusnya bisa dikuatkan dengan argumentasi dari dampak besar akan penelitian yang kita punya. Maka dari itu saya menyarankan untuk membuat KTI dengan bimbingan dosen. Meneliti dalam keterbatasan sangat bisa dilakukan. Penelitian tidak melulu tetang sesuatu yang "Wah". Hal-hal besar itu selalu dimuali dari yang kecil. Kita bias melakukan penelitian dengan studi pustaka yang mengandalkan jurnal atau buku-buku yang ada. Bisa juga melakukan penelitian lapangan sosisal di lapangan yang tidak membutuhkan lab. KTI kita akan selesai dengan sebesar apa usaha yang kita berikan untuk menyelesaikannya.

  • Nama : Mahdiyah Ramadhani (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Pertanyaan : MasyaAllah Bang Asep ilmunya luar biasa.. Sangat bermanfaat sekali. Saya ingin bertanya nih Bang, bagaimana cara kita mengetahui kalau ide kita atau konsep penyelesaian masalah kita belum pernah diterbitkan oleh orang? Mohon penjelasannya. Terimakasih
Jawaban : Ini bisa banget kita cari search engine. Bisa kita gunakan Google Scholar. Coba search keyword kita di sana. Penelitian itu gk 100% baru. Pasti ada aja yang udah neliti sebelumnya. Entah dari metodenya atau medianya. Kita hadir sebagai pengembang dari konsep yang udah ada. Maka di Bab I saya menyarankan untuk menyertakan penelitian sebelumnya sebagai penguat "kebaruan" dari gagasan yang kita punya.

Notulis : Qibtiyah Khoiru Salsabila

Peserta yang telah mengikuti Edu Online ini juga mendapatan Sertifikat
Berikut adalah link untuk mendownload Sertifikatnya:
(Mohon tidak menyebarluaskan sertifikat ini)

 Sertifikat Edu Online
(klik gambar)


Info lebih lanjut kunjungi :
Instagram: @bemp_pai
YouTube: BEMP PAI
Blogspot: bempiaiunj1@gmail.com
Email: bempiaiunj1@gmail.com
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
© Kominfo Kalam Asa
© BEMP Pendidikan Agama Islam 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan pandang

Resume Buku "Robohnya Dakwah di Tangan Da’i"

Nikmatnya Menghafal