Olahraga Paripurna Sepanjang Masa

Olahraga Paripurna Sepanjang Masa
Oleh: Divisi ORSENI BEMP PAI 2019

Islam tidak selalu menitikberatkan perihal agama dengan praktek ibadah ruhaniah saja, di mana hanya sekadar melakukan ibadah dzikir, shalat, haji, puasa, zakat, dan lainnya. Jauh daripada itu, Islam sendiri adalah agama yang menitikberatkan pada pentingnya pola hidup yang seimbang. Tidak hanya mengenal sehat ruhaniah saja, adakalanya perlu adanya sehat secara jasmaniah juga. Manusia juga dituntut menjaga kebugaran fisik mereka serta menghindari berbagai perkara yang bisa membahayakan fisik dan rohani mereka. Di antara cara menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh adalah dengan berolahraga.

Riyadhah atau olahraga dalam Islam sebenarnya tak hanya digunakan untuk istilah olah tubuh untuk kebugaran, tapi juga untuk olah jiwa. Imam Ibnu Qayyim al-Jawziyyah (1292-1350 M) dalam bukunya Zad al-Ma’ad menekankan pentingnya berolahraga dan efeknya pada tubuh. Bagaimana olahraga memperkuat dan membentuk imunitas tubuh terhadap penyakit. Ia menyetarakan penguatan memori melalui membaca dan berpikir dengan seni berolahraga yang melatih pendengaran, komunikasi, observasi, dan gerak. Begitu pula dampaknya bagi pengelolaan emosi, seperti senang, sedih, sabar, waspada, kemampuan memaafkan dan keberanian. Ajaran Islam juga secara tak langsung mensyaratkan kesehatan fisik guna menopang terlaksananya ibadah yang baik, seperti shalat dan haji.

Rasulullah SAW sangat gemar berolahraga bahkan Rasulullah sampai menganjurkannya dalam kehidupan. Menurut beliau dengan berolahraga, tubuh menjadi kuat dan bugar, tidak mudah terserang penyakit. Rasulullah juga memandang kekuatan fisik menjadi salah satu bagian penting seperti yang pernah disabdakan, “Muslim yang kuat lebih baik dari Muslim yang lemah”, oleh karena itu, sebagai umatnya dituntut senantiasa sehat dan kuat. Sebagaimana sunnah Rasulullah SAW bahwa anak dianjurkan untuk belajar berkuda, berenang, dan memanah. “Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah.” (HR. Bukhori dan Muslim). “Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda).” (HR. Muslim).

Olahraga sudah melekat pada ibadah kita, yaitu sholat. Sholat merupakan olahraga yang secara langsung kita lakukan dalam lima waktu setiap harinya. Dalam gerakan sholat, tubuh kita secara tidak langsung ikut bergerak dan membuat tubuh bugar. Diketahui secara medis dengan disiplin melakukan sholat setiap waktunya ditambah sholat malam, berdampak pada perubahan gerak otot dan hal ini mampu membangkitkan semangat baru pada tubuh, mengikis timbunan lemak di sekitar perut dan paha dan memperlambat efek-efek penuaan pada tubuh. Bahkan, konsistensi sholat pun mampu menjaga bentuk ideal tuuh dan gerakannya serta mempercepat munculnya vitalitas tubuh secara nonstop 24 jam setiap harinya. Dengan demikian, sholat adalah latihan yang paling mudah dan cocok dijadikan sebagai olah tubuh dalam menjaga kesehatan tubuh.

Manfaat berolahraga tidak hanya berupa fisik yang sehat dan bugar, namun berolahraga juga bernilai silaturahmi. Ada beberapa olahraga yang perlu dimainkan oleh banyak orang. Seperti sepak bola, basket, volley, futsal, dan sebagainya. Namun, kebanyakan masyarakat di Indonesia menyukai olahraga sepak bola atau futsal. Futsal pun sangat digemari generasi muda saat ini karena tidak memerlukan lapangan yang luas seperti sepak bola.

Futsal bukanlah olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, namun tetap membawa kebaikan bagi para pegiatnya. Aturan futsal yaitu pertandingan lima melawan lima orang tentu dengan sikap sportivitas yang menurut KBBI artinya sikap adil (jujur) terhadap lawan. Sedangkan dalam Islam, kita diperintahkan untuk selalu bersikap adil dan jujur. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 9 yang artinya “Dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” 
Selain sikap adil yang dijunjung tinggi dalam olahraga futsal ini, ada nilai kerja sama atau gotong royong. Sebab, untuk mencapai suatu kemenangan maka diperlukan kerja sama kelima pemain di dalam sebuah tim. Selain itu, dalam olahraga futsal ini diajarkan kerja sama, “Rasulullah SAW bersabda: “Seorang mukmin yang satu dengan mukmin yang lain bagaikan satu bangunan, satu dengan yang lainnya saling mengokohkan.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Silaturahmi bukan hanya sebatas bertamu di rumah ataupun tempat lainnya. Namun, silaturahmi dapat dilakukan dalam kegiatan olahraga, salah satunya olahraga futsal. Meskipun futsal bukan olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah, namun  apabila dilakukan untuk bernilai kebaikan, maka tidaklah kalah dengan olahraga yang dianjurkan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan pandang

Resume Buku "Robohnya Dakwah di Tangan Da’i"

Nikmatnya Menghafal