Hadiah Terbaik Untuk Orang Tua
Hadiah Terbaik Untuk Orang Tua
Oleh : R. Siti Nurlela
Menjadi anak yang sholeh dan sholehah itu
tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan, banyak sekali hal yang harus
kita lakukan. Menjadi penghafal Al-Qur'an ialah salah satu cara untuk menjadi
anak yang sholeh atau sholehah bagi kedua orang tua. Pada acara Tajahud Murajah
yang diselenggarakan oleh Indonesia Murajaah di Masjid An Nahl Serpong pada
tanggal 17-18 Februari 2018, yang menghadirkan narasumber yang luar biasa,
Muzammil Hasballah ialah hafizh muda dan Quran Reciter, Ustadz Salim Ghazali
ialah juara 3 MHQ 30 juz Internasional di Iran tahun 2010, juara 1 MHQ
Internasional 20 juz di Mesir, juara 1 MHQ 30 juz ASEAN Pasific 2011, dan
Ustadz Deden yang dimoderatori oleh Ustadz Jajang Hasanuddin ialah hafizh muda,
juara 1 MHQ Internasional cabang 30 juz di Jakarta tahun 2013. Acara ini
merupakan salah satu kegiatan yang dimiliki oleh Indonesia Murajaah yang
dipimpin oleh Ustadz Deden. Acara ini telah rutin diselenggarakan sebanyak 2
kali, di mana pada kesempatan kali ini memiliki tema yang luar biasa yaitu
“Kiat-Kiat Murajaah di Sela-Sela Kesibukan”.
Menurut ketiga narasumber, banyak cara yang
bisa kita lakukan dalam menghafal Al-Qur'an. Saya menghapal Al-Qur'an setelah
lulus SD, lalu saya hanya fokus menghapal di pesantren sementara mengenai
sekolah saya hanya mengambil paket, ujar Ustadz Salim. Menurutnya jika para
penghapal Al-Qur'an telah selesai meng-khatam-kan hapalannya, maka ia tidak cukup
berhenti di situ saja melainkan Al-Qur'an itu harus selalu ia jaga sampai ajal
menjemputnya, ia harus senantiasa memurajaah hapalannya itu. Setelah berhasil
menuntaskan hapalannya, Ustad Salim selalu mengikuti perlombaan, menurutnya
kita boleh mengikuti lomba untuk bisa menghafal Al-Qur'an akan tetapi kita tidak
boleh menghafal Al-Qur'an hanya untuk perlombaan semata. Menurutnya tips dalam
menghapal Al-Qur'an itu ada dua, yang pertama niat ikhlas karena Allah, lalu
yang kedua perbaiki adab dan akhlak kalian pada orang tua dalam artian selalu
minta doa restu kepadanya.
Dalam sela-sela kesibukkan kita jangan menunggu
waktu luang untuk menghapal atau mengulang hapalan, akan tetapi kita harus
luangkan waktu untuk Al-Qur'an, misalkan kita punya waktu khusus 1 jam setiap
harinya untuk Al-Qur'an. Selain itu kita harus mendahulukan Al Quran
dibandingkan yang lainnya. Setiap orang pasti memiliki kiat-kiat dalam
menghapal Al Quran, kalau saya pribadi baiknya menghapal Al-Qur'an itu setelah
waktu subuh dan setelah asar, lalu untuk murajaahnya dilakukan saat setiap
selesai shalat dan dilakukan pula di dalam shalat-shalat sunnah. Kemudian untuk
memiliki hapalan yang mutqin menurutnya bisa terasa setelah menikah, karena telah
halal bersama istri, tentunya jauh dari maksiat.
Berbeda dengan Ustadz Muzammil yang menghapal Al-Qur'an saat SMP, ia
menghapal sekaligus belajar di bangku SMP. Mengenai kiat-kiat menghapal Al-Qur'an tidak jauh berbeda dengan Ustadz Salim, menurutnya jika kita malas dalam
murajaah maka itu tandanya iman kita sedang futur atau iman kita sedang tidak
baik. Kejenuhan pasti dirasakan oleh para penghapal, akan tetapi jika kita
memiliki azam yang kuat maka lambat laun itu akan teratasi. Saat kita bosen
dengan cara menghapal kita, coba kita merubahnya, misalkan kiat menghapal
dalam keadaan duduk coba diganti dengan cara berdiri, atau bahkan kita cari
tempat yang memang cocok untuk kita, misal kita menghapal di taman atau tempat
lain. Ustadz Muzammil terkenal dengan suaranya yang merdu, menurutnya untuk
menghilangkan kejenuhan bisa diatasi dengan cara memiliki nada dalam menghapal.
Dalam murajaah saya lakukan setiap hari, saat sedang sibuk dengan tugas kuliah
saya selalu sempatkan dan luangkan waktu untuk murajaah. Ketika sedang
mengerjakan tugas saya mendengarkan murotal, saya simak bacaannya dengan hati.
Sejatinya para penghapal itu hidup dengan Al-Qur'an melalui murajaahnya tersebut
dan kita jadikan murajaah itu sebagai zikir kita pada Allah.
Saat mendengar nama ustadz ini pasti sudah
tidak asing di telinga, karena memiliki kelebihan yang luar biasa dalam
menghapal Al Quran. Ustadz Deden memiliki hapalan yang mutqin. Cara kita
mencintai Nabi Muhammad ialah dengan memperbanyak solawat dan menghapal Al-Qur'an, ujar Ustadz Deden. Jika kita kesulitan dalam menghapal Al Quran, maka
perbanyaklah solawat untuk Rasulullah, karena dengan syafaatnya segala
kesulitan akan teratasi.
Ketiga narasumber mengatakan bahwa Allah telah
menjanjikan kemudahan dalam menghapal Al Quran, “Dan sesungguhnya telah Kami
mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
(Q.S Al Qamar : 17). Dengan memiliki hapalan Al-Qur'an kita bisa memberikan
mahkota keagungan untuk orang tua di akhirat kelak, tentunya ini akan menjadi
hadiah terbaik untuk orangtua.
Wallahu’alam....
Komentar
Posting Komentar