Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

RAMADHAN : MENEGUHKAN ESENSI SPIRITUALITAS DALAM IBADAH PUASA

RAMADHAN : MENEGUHKAN ESENSI SPIRITUALITAS DALAM IBADAH PUASA OLEH :  M.A Subtansi ibadah puasa Sebentar lagi bulan yang ditunggu-tunggu oleh banyak kaum muslimin akan telah tiba,  bulan yang berisi banyak hikmah dan berkah. Puasa merupakan suatu hal yang wajib untuk orang yang telah memenuhi syarat dan mampu sesuai kondisinya. Allah berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (Q.S. al-Baqarah [2]: 183).  Dengan demikian maka ketika seseorang bertaqwa, maka dia harus memiliki kesalehan individual dan kesalehan sosial. Kesalehan individual kadang disebut juga dengan kesalehan ritual, kenapa? Karena lebih menekankan dan mementingkan pelaksanaan ibadah ritual Disebut kesalehan individual karena hanya mementingkan ibadah yang semata-mata berhubungan dengan Tuhan dan kepentingan diri sendiri. Sementara pada saat yang sama mereka tidak memiliki kepekaan sosial, dan kur...

KATAKAN DENGAN BAIK!

KATAKAN DENGAN BAIK! Oleh : Khairun Nisawah “Bangsat!” makiku. Mama di ujung dapur langsung melotot. Aku yang kelepasan bicara menutup mulut seketika. Merungkut dari tatapan Mama yang menjelma seolah naga. Siap menyemburkan api membara. “Ngomong apa tadi, Nak?” “Em..” keringat dingin muncul di pelipis. Aku tertawa canggung ketakutan, “Hehe, nggak kok, Mah...” Merasa Aku sudah menyesal, Mama kembali melanjutkan kegiatannya membungkus kotak bekal. Duh, selalu begitu. Ibuku satu-satunya itu tak pernah sekalipun membiarkan kata-kata kotor keluar dari mulut anaknya. Aku ingat dulu, pernah berkata kasar karena ikut-ikutan trend kawan-kawan. Pas Mama dengar, Ia langsung membawaku ke dapur, mengiriskan cabai lalu melumurinya di atas bibir. Sejak itu, Aku kapok kalau bicara jelek di depan Mama. Sayangnya, hanya di depan Mama. Namanya pubertas, rasanya nggak keren kalau ngomngnya ‘Aku-kamu.’ Siapa yang setuju kalau nggak pake kata ‘anjir’, rasanya kurang akrab? Bilang ‘bego’ da...

Berjuang untuk Ramadhan

Berjuang untuk Ramadhan Oleh : Jauzaa Ronna Augustine Ramadhan, Kini kau kembali lagi. Menyapa seluruh ummat muslim di muka bumi. Membuat seluruh muslim berlomba-lomba dalam menyambutmu kembali. Namun, hei, Ramadhan. Ada yang diam-diam bersedih hati dalam tawa nya. Menyimpan keresahan setiap malam nya. Memikirkan dengan siapa ia harus bersuka ria di hari-hari yang penuh dengan keberkahan. Dirinya, yang terhalang oleh jarak untuk pulang kerumah. Amanah akademik berupa tugas-tugas kuliah menahannya di kota ini. Belum lagi, amanah organisasi yang ia emban, menghabiskan waktu setelah kuliah nya dengan rapat untuk mempersiapkan agenda-agenda kebaikan. Dirinya, yang terlihat tertawa lepas dihadapan kawan-kawan kelas, ataupun organisasi nya. Namun sayang, kamar kecil nya yang dipenuhi buku-buku dan tugas semakin membuatnya merasa sepi, Membuat fikiran-fikiran nya mengingat kebersamaan keluarga kecil nya dirumah. Ramadhan, Engkau benar-benar begitu istimewa. Siapap...