Bukan Tuk Ditakuti
Bukan Tuk Ditakuti Oleh : Soe ~ "Kalau aku nanti mati," tukas Kartosoewiryo di hadapan para pengikutnya seperti yang pernah dikutip oleh Sarjdono Kartosoewirjo tentang ayahnya itu, "kalian ikuti Pak Natsir." Akhir cerita tentang Sang Imam Darul Islam itu pun, seperti yang kita tahu, berakhir dengan timah panas yang menembus dadanya. Tiga belas tahun ia bergerilya, menyusuri lereng Gunung Rakutak, Cicalengka, Kabupaten Bandung. Ia kecewa dengan perjanjian Renville yang ditandatangani pada 17 Januari 1948. Salah satu butirnya menetapkan garis Van Mook sebagai batas antara Indonesia dan Belanda. Hal itu mengakibatkan Divisi Siliwangi harus mundur ke Jawa Tengah. Namun, Kartosoewiryo lebih memilih bertahan bersama pasukan Hizbullah dan Sabilillah untuk berperang melawan Belanda. Ia kecewa, merasa bahwa pemerintah meninggalkannya. Ia kemudian mengumpulkan berbagai pemimpin Islam se-Jawa Barat di Desa Pangwedusan, Cisayang, Tasikmalaya pada 10 Februari 1948. ...